Tim ilmuwan berhasil mengungkap dan merekonstruksi reptil sepanjang hampir empat meter yang mendiami lautan sekitar 170 juta tahun lalu.
Tim ilmuwan berhasil mengungkap reptil sepanjang hampir empat meter yang mendiami lautan sekitar 170 juta tahun lalu.
Fosil yang dijuluki sebagai Storr Lochs Monster, merupakan kerangka Ichthyosaurus yang hampir utuh. Ichthyosaurus adalah keluarga reptil laut yang hidup di era dinosaurus dan kini telah punah.
Makhluk tersebut ibarat lumba-lumba pada masa itu: perenang cepat dengan moncong sempit nan panjang, dan gigi berbentuk kerucut sempurna untuk makan ikan dan cumi-cumi.
Storr Lochs merupakan spesimen reptil laut paling lengkap yang ditemukan di Skotlandia dari era Dinosaurus. Selama beberapa dekade, kerangkanya terawetkan dalam batu yang sangat keras.
“Meskipun beberapa orang berpikir bahwa ada monster laut yang masih hidup di danau hingga kini, sebenarnya memang ada monster laut yang tinggal di sini lebih dari seratus juta tahun silam,” kata Stephen Brusatte, peneliti utama dari Univeristy of Edinburgh yang menganalisis fosil.
Fosil tersebut ditemukan oleh kolektor fosil amatir, Norrie Gillies pada musim panas tahun 1966 di Pulau Skye, Skotlandia. Ia lantas menghubungi Royal Scottish Museum, yang langsung mengirim tim peneliti beberapa minggu kemudian untuk memastikan dan memindahkan fosil tersebut.
Selama beberapa dekade, Gillies yang bekerja sebagai manajer di perusahaan energi SEE, terus menjalin kontak dengan museum untuk mengetahui perkembangan fosil. Tetapi sampai ia meninggal di tahun 2011 pada usia 93 tahun, spesimen itu masih belum berhasil dipisahkan dari batu. Gillies tak pernah melihat secara utuh gambaran makhluk yang fosilnya ia temukan.
Menjaga fosil tersebut tetap berada di dalam batu merupakan tindakan yang benar-benar tepat. Sebab, fosil terperangkap dalam bebatuan sedimen yang mengeras ketika aliran lava melapisi Pulau Skye selama era Paleosen, sekitar 66-56 juta tahun lalu. Memisahkannya dari bebatuan tanpa menggunakan peralatan atau keahlian yang tepat dapat menyebabkan kerusakan pada fosil.
Misteri Storr Lorchs Monster perlahan terpecahkan, berkat kerja sama antara University of Edinburgh, Museum Nasional Skotlandia dan perusahaan energi SEE. Para peneliti akhirnya berhasil memisahkan sisa-sisa kerangka ichthyosaurus dari batu yang melingkupinya selama jutaan tahun.
Sekarang, setelah fosil tersebut telah terpisah sepenuhnya, para ahli paleontologi dapat mengetahui apakah ichthyosaurus ini termasuk dalam spesies yang sudah ada, atau merupakan spesies baru. Penemuan juga memberikan data kunci yang merujuk pada Jurasik Pertengahan. Pada era ini, catatan fosil sangat minim.
“Pada era Jura Pertengahan, di lautan tampaknya ada pergeseran besar-besaran antara reptil yang lebih kecil dan primitif dan kelompok reptil yang berukuran besar,” kata Brusatte.
Ia melanjutkan, “Tampaknya begitu, sebab kita tidak punya banyak fosil pada era tersebut. Inilah sebabnya, penemuan ini sangat berpotensi menjadi spesimen penting berskala internasional. Ini merupakan satu dari sedikit fosil ichthyosaur terbaik yang berhasil kita temukan dari 'era gelap’ itu.”
Fosil yang dijuluki sebagai Storr Lochs Monster, merupakan kerangka Ichthyosaurus yang hampir utuh. Ichthyosaurus adalah keluarga reptil laut yang hidup di era dinosaurus dan kini telah punah.
Makhluk tersebut ibarat lumba-lumba pada masa itu: perenang cepat dengan moncong sempit nan panjang, dan gigi berbentuk kerucut sempurna untuk makan ikan dan cumi-cumi.
Storr Lochs merupakan spesimen reptil laut paling lengkap yang ditemukan di Skotlandia dari era Dinosaurus. Selama beberapa dekade, kerangkanya terawetkan dalam batu yang sangat keras.
“Meskipun beberapa orang berpikir bahwa ada monster laut yang masih hidup di danau hingga kini, sebenarnya memang ada monster laut yang tinggal di sini lebih dari seratus juta tahun silam,” kata Stephen Brusatte, peneliti utama dari Univeristy of Edinburgh yang menganalisis fosil.
Fosil tersebut ditemukan oleh kolektor fosil amatir, Norrie Gillies pada musim panas tahun 1966 di Pulau Skye, Skotlandia. Ia lantas menghubungi Royal Scottish Museum, yang langsung mengirim tim peneliti beberapa minggu kemudian untuk memastikan dan memindahkan fosil tersebut.
Selama beberapa dekade, Gillies yang bekerja sebagai manajer di perusahaan energi SEE, terus menjalin kontak dengan museum untuk mengetahui perkembangan fosil. Tetapi sampai ia meninggal di tahun 2011 pada usia 93 tahun, spesimen itu masih belum berhasil dipisahkan dari batu. Gillies tak pernah melihat secara utuh gambaran makhluk yang fosilnya ia temukan.
Menjaga fosil tersebut tetap berada di dalam batu merupakan tindakan yang benar-benar tepat. Sebab, fosil terperangkap dalam bebatuan sedimen yang mengeras ketika aliran lava melapisi Pulau Skye selama era Paleosen, sekitar 66-56 juta tahun lalu. Memisahkannya dari bebatuan tanpa menggunakan peralatan atau keahlian yang tepat dapat menyebabkan kerusakan pada fosil.
Misteri Storr Lorchs Monster perlahan terpecahkan, berkat kerja sama antara University of Edinburgh, Museum Nasional Skotlandia dan perusahaan energi SEE. Para peneliti akhirnya berhasil memisahkan sisa-sisa kerangka ichthyosaurus dari batu yang melingkupinya selama jutaan tahun.
Sekarang, setelah fosil tersebut telah terpisah sepenuhnya, para ahli paleontologi dapat mengetahui apakah ichthyosaurus ini termasuk dalam spesies yang sudah ada, atau merupakan spesies baru. Penemuan juga memberikan data kunci yang merujuk pada Jurasik Pertengahan. Pada era ini, catatan fosil sangat minim.
“Pada era Jura Pertengahan, di lautan tampaknya ada pergeseran besar-besaran antara reptil yang lebih kecil dan primitif dan kelompok reptil yang berukuran besar,” kata Brusatte.
Ia melanjutkan, “Tampaknya begitu, sebab kita tidak punya banyak fosil pada era tersebut. Inilah sebabnya, penemuan ini sangat berpotensi menjadi spesimen penting berskala internasional. Ini merupakan satu dari sedikit fosil ichthyosaur terbaik yang berhasil kita temukan dari 'era gelap’ itu.”
(Lutfi Fauziah. Sumber: Michael Greshko/nationalgeographic.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar